Senin, 06 Agustus 2018

Cara Mengatasi Anak Atau Balita yang Hobi Begadang - Susah Tidur Malam


Cukup istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan anak. Paling tidak, anak usia sekolah harus tidur 10-11 jam sehari. Lalu, bagaimana kalau si buah hati justru hobi begadang dan susah kalau disuruh tidur?

Anak pasti jadi susah dibangunkan di pagi hari. Ia juga mungkin akan mengantuk terus di sekolah. Berarti Moms perlu cara khusus untuk menghentikan kebiasaan buruk anak begadang. Intip trik-triknya berikut ini, yuk.



1. Cari tahu mengapa anak hobi begadang

Supaya anak bisa tidur di jam yang wajar, perhatikan akar masalahnya. Dari situ, Moms bisa mencari solusi terbaik supaya si buah hati tidak begadang tiap malam.

Penyebab Begadang

  • Kebutuhan bereksplorasi
Anak di atas usia 2 tahun, memiliki fisik yang kuat. Ia juga memiliki keinginan mengeksplorasi dunia di sekeliling yang besar. Ia dapat berjalan kemanapun yang ia kehendaki. Memanjat, mengambil mainan sendiri, bermain segala macam mainan, dan sebagainya. Hal ini membuat balita tidak mau kehilangan kesempatan bereksplorasi. Oleh karena itu, ia seringkali terlihat menahan kantuk dan berusaha bangun agar kesempatan ini tidak hilang karena tertidur.

Bila diajak tidur pun, ia akan berusaha keluar kamar. Misalnya bilang, “Mama, aku haus, pengen minum”, “Ma, aku pengen pipis”, atau “Aku mau lihat ayah di luar”, dan sebagainya. “Banyak sekali alasannya. Dan mereka terlihat sangat meyakinkan dengan alasan-alasannya itu,”. Padahal, semakin lama, ia akan semakin lelah. Dan bila terlalu lelah, akan makin sulit bagi anak untuk tidur. Lama kelamaan, karena pola ini berulang setiap hari, Si Kecil pun akan tidur semakin larut.
 

  • Aktivitas di siang hari/sebelum tidur
Perlu pula diperhatikan, apa saja yang harus dilakukan balita pada siang hari. Energi balita sangat besar. Bila sepanjang hari ia menonton tv, bisa dipastikan pada waktunya ia seharusnya tidur malam, ia tetap lincah karena energinya masih berlebih. Padahal, tubuhnya sebetulnya perlu istirahat.

Lalu, perhatikan juga apa yang ditonton di siang hari. Film-film yang menakutkan dan sinetron remaja atau sinetron orangtua dapat membuat anak takut, sehingga ia sulit tidur. Film yang menegangkan pun akan membuat otak balita tetap alert alias waspada dan membuatnya susah tidur. Maka, akan sangat baik bila minimal 2 jam sebelum tidur, balita tidak menonton tayangan apapun.


  • Waktu tidur siang
Perhatikan, berapa jam ia tidur siang. Bila siang hari ia tidur 4 jam atau lebih, sangat mungkin ia akan tidur paling cepat pukul 22.00 malam. Semakin lama ia tidur siang, semakin malam ia akan tidur malam. Bila hal ini terjadi, cobalah untuk membangunkannya dengan lembut bila ia sudah tidur selama tiga jam. Setelah bangun, ajak ia bermain ditempat tidurnya. Baru setelah ia terbangun dengan penuh kesadaran (fully awake), ajak ia keluar kamar.

  • Separation anxiety
Beberapa balita mengalami rasa takut ditinggal orang terdekat (separation anxiety). Orang terdekat di hati balita biasanya adalah ibunya.

Ciri seorang separation anxiety ringan adalah takut kehilangan atau ditinggal ibunya bila ia tertidur. Sehingga ia berusaha sedemikian rupa agar terus bermain dan bersama ibunya ketika malam menjelang tidur. Nah, bila hal ini yang terjadi, perhatikan berapa lama ibu bermain intens bersama balita di siang hari tanpa di selingi memasak, memakai smartphone, menelepon atau nonton tv.

Separation anxiety juga bisa teteap muncul bila ibu ada di rumah tapi menyerahkan anak sepenuhnya pada pengasuh dan tanpa bermain bersama ibu. Apalagi kalau anak sering ditinggal pergi tanpa pamit alias dibohongi.


  • Kecanduan Gadget
 Anak yang lebih dari tiga jam memainkan gadget sudah dapat dikatakan bahwa anak tersebut kecanduan gadget.

  • Menderita gangguan tidur seperti insomnia
Berikut merupakan gejala insomnia pada Si Kecil:
  1. Sulit memulai tidur
  2. Si Kecil akan bolak balik badan untuk mencari posisi nyaman
  3. Si Kecil tidak dapat memejamkan mata
  4. Si Kecil menolak tidur
  5. Si Kecil rewel
  6. Sering terbangun tengah malam, terduduk, kemudian kemudian kembali tidur
  7. Mengigau, menangis, dan berteriak dalam tidur
  8. Terus menerus bolak balik posisi tidur dari ujung tempat tidur ke ujung sisi lainnya
  9. Sering mengalami mimpi buruk
  10. Mengalami berjalan saat tidur


 2. Stop Kebiasaan Begadang dengan Konsistensi Tidur

  • Mengatur jadwal tidur dan bangun setiap harinya, baik itu tidur malam ataupun tidur siang 
Selalu ingatkan anak pukul berapa ia harus tidur. Ingatkan juga pukul berapa anak harus bangun pagi. Dengan begitu, Moms akan membantu menanamkan sugesti pada anak supaya tidur di jam yang sama setiap harinya.
Juga jangan biarkan anak tidur siang terlalu lama.

Tetapkan jam tidur dan jam bangun yang konsisten setiap hari. Terapkan juga waktu tidur tersebut pada Anda, agar anak bisa mencontohnya. Rutinitas yang pasti akan membuat si buah hati jadi lebih disiplin dan menghargai peraturan yang ditetapkan.

  • Ciptakan Suasana dan Lingkungan Tidur yang Nyaman

Agar kesayangan Moms tidak terus-terusan begadang, usahakan untuk menciptakan suasana yang tenang di rumah, kira-kira setengah jam sebelum jam tidur anak.

Matikan semua alat elektronik seperti televisi, komputer, dan game. Pastikan seluruh anggota keluarga sudah tidak sibuk mencuci piring di dapur, mengobrol dengan suara kencang, atau bermain alat musik. Redupkan atau matikan juga lampu-lampu ruangan yang sudah tidak terpakai.

Suasana yang tenang ampuh untuk membantu anak merasa lebih rileks dan mengantuk. Sementara kalau di rumah sendiri masih banyak kegiatan dan keributan di malam hari, anak akan ikut-ikutan merasa segar dan masih ingin beraktivitas.

Menurut Dr. Ferber, jangan lagi percaya pada mitos kalau manusia bisa tidur nyenyak sepanjang malam. “Faktanya kita kerap bangun beberapa kali dalam semalam dan itu juga terjadi pada anak,” ujarnya.

  • Hindari Memberi Makan yang Tidak Perlu di Malam Hari
“Orangtua yang datang padaku dengan permasalahan tidur biasanya suka memberi anak-anak mereka makan atau minum terus-menerus di malam hari,” ujar Dr. Ferber. 

“Kebanyakan anak-anak diberi makan atau minum (susu) saat berusia lima bulan dan seterusnya,” tambahnya. Aktivitas itu akan sangan berdampak pada pola tidur anak.
 

  • Jujur
Untuk menciptakan lengkungan dan suasana tidur yang nyaman, orangtua juga harus jujur pada anak. Dr. Ferber  menekankan, jangan keluar diam-diam dari kamar anak setelah mereka tidur. Kalau memang Anda ingin meninggalkannya, biarkan anak melihatnya.

“Kebanyakan kasus yang terjadi, anak akan bingung di tengah malam dan melihat orangtuanya tidak ada, disitulah permasalahan muncul,” tutur Dr. Ferber. Oleh karena itu ditekankanya, jujurlah pada anak sejak awal.
 

  • Patuhi Rutinitas atau Jadwal yang Sudah Dibuat
Rutinitas atau jadwal yang sudah dibuat oleh Anda, sebaiknya juga diterapkan oleh anggota keluarga lainnya yang membantu menidurkan anak. Misalnya sebelum tidur, anak dibacakan cerita dan lampu dimatikan, semua pihak harus menerapkan rutinitas tersebut. “Konsistenlah hal yang penting,” tegasnya.



3. Buatlah Sebuah Ritual


Apa yang harus dilakukan orangtua untuk mengatasi anak yang terbiasa begadang? Pastinya, orangtua sangat perlu waktu dan kesabaran. Misal, bila biasanya balita tidur pukul 24.00 tengah malam, maka di hari pertama, ajaklah ia tidur 1 jam lebih awal, yaitu pukul 23.00 malam.
 

Anda juga bisa membuat ritual. Ajak anak ke kamar mandi untuk membasuh diri, menyikat gigi, dan berganti baju sebelum tidur. Setelah itu, lakukan kegiatan yang akan menenangkan anak. Ajak ia membaca buku di kamarnya dan pilihlah buku yang sesuai untuk usia dan minat anak. Jika anak sangat senang binatang, belikan buku tentang binatang (misalnya untuk anak usia 3 tahun). Pangkulah anak saat membaca. Pilihan lainnya adalah mendengarkan lagu klasik, lagu slow, atau menyanyikan lagu anak-anak yang berirama tenang.
 

Ritual serupa harus dilakukan setiap hari sebelum tidur karena memberi kesempatan anak untuk menenangkan diri (cooling down). Ingat, orang akan merasa mengantuk bila tubuh dan pikiran tenang dan nyaman.
 

Nah, jika Anda terbiasa menemani anak tidur, perhatikan dan amati kalau balita menjadi sulit tidur bila kita yang menemani sudah tidur duluan. Ia akan berusaha begitu aktif untuk membangunkan kita. Sementara anak yang lain akan sulit tidur bila pikiran kita sibuk.
 

Jadi, kunci dari mengasuh adalah kenali anak sebaik-baiknya. Begitu banyak teori yang bisa dibaca, tapi orangtua tetap yang menjadi kunci suksesnya parenting. Jangan lupa, perhatikan dan amati apa penyebab anak jadi hobi tidur larut. Pasalnya, masing-masing penyebab perlu diatasi dengan cara yang berbeda.



sumber : 
www.orami.co.id  I  faris-izzan.blogspot.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for MaTaDaGa