Selasa, 07 Agustus 2018

11 Aliran Seni Rupa

11 Aliran Seni Rupa :

1. Naturalisme

naturalisme
naturalisme
Sesuai dengan judulnya ‘natural’ adalah salah satu aliran seni dimana objek yang berada dalam lukisan hampir sama dengan kenyataannya. Yang paling mencolok pada aliran ini adalah pewarnaan yang mirip dengan warna asli, juga adanya unsur prespektif. Seniman yang berkarya melukis dengan aliran ini, pasti membutuhkan suasana alam untuk mendapatkan objek senatural mungkin hingga akhirnya dia mengaplikasikan objek yang tertangkap oleh mata ke dalam sebuah lukisan. Hasil lukisan akan sama dengan objek.
Tokoh yang memiliki aliran ini antara lain : William Hogart dan Frans Hall, Abdullah Sudrio Subroto, Gambir Anom, Raden Saleh, Basuki Abdullah dan Trubus.

3. Realisme

realisme
realisme
Aliran yang satu ini mirip dengan naturalisme, namun ada perbedaan mendasar pada konsep ke2 aliran tersebut. Jika naturalisme adalah sebuah aliran yang menggambarkan keindahan alam dengan penekanan pada keindahan obyek, lain halnya dengan realisme adalah sebuah aliran yang berfokus pada suasana dan kenyataan yang ada di masyarakat misalnya penggambaran kondisi ekonomi seperti gelandangan dan juga politik.
Tokoh yang menganut aliran ini : Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.

4. Romantisme

romantisme
romantisme
Aliran ini banyak digunakan untuk menggambarkan suasana atau kejadian, memiliki nilai fantastis, irasional, dramatis dan absurd. Seni rupa semacam ini menceritakan kisah-kisah dramatis dan suasana yang dibawa biasanya menyentuh hati namun bersifat kritik. Ciri-ciri seni rupa ini, mengandung banyak warna tetapi lebih sedikit objeknya. Contohnya gelas yang sedang diisi air, diatasnya bungkus racun yang dapat diartikan “membunuh.” Contoh lainnya lukisan seorang wanita yang sedang mencari suaminya ditengah medan perang.
Tokoh yang menganut aliran ini : Teobore, Raden Saleh dan Gerriwult.

5. Impresionisme

Impresionisme yang berasal dari kata impression yang artinya kesan. Sesuai dengan
impressionisme
impressionisme
artinya seni rupa ini hanya menampilkan kesan sekilas dari sebuah objek atau landscape. Ciri utamanya adalah obyek digambarkan dalam warna warna dengan bentuk yang nampak kabur dan tidak mendetail. Seni rupa ini biasanya membutuhkan bantuan sinar matahari untuk melihat detail objek kabur dalam lukisan, karena pada dasarnya seni rupa ini tidak menggunakan garis penegas.
Tokoh yang menganut aliran ini : Claud Monet, Casmile Pissaro, Sisley, Aguste Renoir, Edward Degas, Kusnadi, Mary Cassat, Solichin dan Afandi.

6. Ekspresionisme

Mendengar kata ekspresionisme saja, sudah dapat
ekspressionisme
ekspressionisme
dibayangkan bahwa aliran ini mengutamakan perasaan batin, curahan hati, imajinasi dan seniman dapat berkarya bebas. Objek yang biasa dilukis biasanya mengandung nuansa kesedihan, kekerasan, kemiskinan, hal-hal mengerikan dan tingkah-tingkah jahat manusia. Penganut aliran ini biasanya melukis secara spontan dengan gerakan yang cepat dan dinamis. Tidak aneh bila lukisan aliran ekspresionisme lebih cepat beres, karena pada dasarnya seniman hanya mencurahkan segala kekesalan, beban fikiran, dan keluh kesalnya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Popo Iskandar, Vincent Van Gogh, Emile Nolde, JJ. Kandinsky, Zaini, Ernast, Karl Schmidt, Affandi dan Paul Klee.

7. Kubisme

kubisme
kubisme
Kubisme adalah sebuah aliran seni yang menggambarkan objek dalam bentuk bentuk geometri, corak yang terkandung didalamnya menyerupai bidang seperti lingkaran, segiempat, segitiga, segiempat, silinder, kubus, dan kotak-kotak. Jika dilihat dari kejauhan, lukisan aliran ini seperti serpihan kaca yang disambung hingga berbentuk lukisan, sangat unik, elegan dan kokoh namun terkadang kombinasi warna dari setiap serpihan jauh dari natural, tidak sinkron namun tetap indah dipandang. Hasil aliran ini mirip dengan pop art.
Tokoh yang menganut aliran ini : Gezanne, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Metzinger, Braque, Francis Picabia, dan Juan Gris.

8. Abstraksionisme

abstraksionisme
abstraksionisme
Merupakan aliran seni yang menggambarkan objek dengan kabur, tidak mendetail bahkan tidak mirip dengan bentuk aslinya karena dipengaruhi oleh imajinasi dan ide dari pelukis itu sendiri. Aliran ini terlahir untuk melepas diri dari sensasi-sensasi suatu objek dalam lukisan, hasilnya hanya sebuah geratan berwarna, jika dilihat tidak tahu dimana bagian seninya, kombinasi warnanyapun tidak sinkron, objeknya terbilang kabur bahkan seperti tidak ada.
Tokoh yang menganut aliran ini : Naum Goba dan Wassily Kadinsky.

9. Dadaisme

Dadaisme adalah aliran yang menggambarkan objek dalam bentuk mengerikan,
dadaisme
dadaisme
kekanakan, dan kurang serius karena aliran ini justru terlahir karena makna yang terkandung didalamnya dianggap antiperasaan dan antiseni karena lebih dominan berhubungan dengan kekerasan dan kekasaran. Ciri-ciri aliran ini sangat aneh, seperti lukisan Monalisa yang diberi tahi lalat besar, kuda yang kepalanya lebih kecil, atau bahkan keindahan yang ditengahnya ada sekumpulan yang sedang bertengkar.
Tokoh yang menganut aliran ini : Max Ernst, Marcel Duchamp, Picabia, Juan Gross dan Hans Arp

10. Surealisme

surealisme
surealisme
Hasil karya dari seni ini lebih seperti sebuah mimpi yang ajaib dan diluar logika. Biasanya seperti objek yang sering ditemukan di mimpi. Ciri-ciri aliran ini terdapat keanehan dari suatu objek, contohnya Kodok kepalanya berbentuk jam dinding, ular yang memiliki kaki. Terkesan gila, namun justru itu uniknya aliran ini. Seniman yang menganut aliran ini pastilah memiliki imajinasi yang tinggi.
Tokoh yang menganut aliran ini : Laszlo Moholy-nagy, Liubuov Popova, Naum Gabo, Victor Pasmore, dan Oskar Schlemmer.

11. Fauvisme

fauvisme
fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis yang berarti Des Fauves artinya binatang liar. Sebuah aliran seni rupa yang digambarkan dengan menggunakan warna warna liar namun tetap nyentrik. Aliran ini muncul sekitar abad XX Masehi. Dimulai dari seniman muda yang ingin berkarya dengan menggunakan warna yang sedikit berbeda dengan aslinya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Henry Matisse, Maurice de Vlamink, Kess Van Dongen, Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for MaTaDaGa