11 Aliran Seni Rupa :
1. Naturalisme
Sesuai dengan judulnya ‘natural’ adalah salah satu aliran seni dimana
objek yang berada dalam lukisan hampir sama dengan kenyataannya. Yang
paling mencolok pada aliran ini adalah pewarnaan yang mirip dengan warna
asli, juga adanya unsur prespektif. Seniman yang berkarya melukis
dengan aliran ini, pasti membutuhkan suasana alam untuk mendapatkan
objek senatural mungkin hingga akhirnya dia mengaplikasikan objek yang
tertangkap oleh mata ke dalam sebuah lukisan. Hasil lukisan akan sama
dengan objek.
Tokoh yang memiliki aliran ini antara lain : William Hogart
dan Frans Hall, Abdullah Sudrio Subroto, Gambir Anom, Raden Saleh,
Basuki Abdullah dan Trubus.
3. Realisme
Aliran yang satu ini mirip dengan naturalisme, namun ada
perbedaan mendasar pada konsep ke2 aliran tersebut. Jika naturalisme
adalah sebuah aliran yang menggambarkan keindahan alam dengan penekanan
pada keindahan obyek, lain halnya dengan realisme adalah sebuah aliran
yang berfokus pada suasana dan kenyataan yang ada di masyarakat misalnya
penggambaran kondisi ekonomi seperti gelandangan dan juga politik.
Tokoh yang menganut aliran ini : Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.
4. Romantisme
Aliran ini banyak digunakan untuk menggambarkan suasana
atau kejadian, memiliki nilai fantastis, irasional, dramatis dan absurd.
Seni rupa semacam ini menceritakan kisah-kisah dramatis dan suasana
yang dibawa biasanya menyentuh hati namun bersifat kritik. Ciri-ciri
seni rupa ini, mengandung banyak warna tetapi lebih sedikit objeknya.
Contohnya gelas yang sedang diisi air, diatasnya bungkus racun yang
dapat diartikan “membunuh.” Contoh lainnya lukisan seorang wanita yang
sedang mencari suaminya ditengah medan perang.
Tokoh yang menganut aliran ini : Teobore, Raden Saleh dan Gerriwult.
5. Impresionisme
Impresionisme yang berasal dari kata impression yang artinya kesan. Sesuai dengan
artinya seni rupa
ini hanya menampilkan kesan sekilas dari sebuah objek atau landscape.
Ciri utamanya adalah obyek digambarkan dalam warna warna dengan bentuk
yang nampak kabur dan tidak mendetail. Seni rupa ini biasanya
membutuhkan bantuan sinar matahari untuk melihat detail objek kabur
dalam lukisan, karena pada dasarnya seni rupa ini tidak menggunakan
garis penegas.
Tokoh yang menganut aliran ini : Claud Monet, Casmile
Pissaro, Sisley, Aguste Renoir, Edward Degas, Kusnadi, Mary Cassat,
Solichin dan Afandi.
6. Ekspresionisme
Mendengar kata ekspresionisme saja, sudah dapat
dibayangkan bahwa aliran ini mengutamakan perasaan batin,
curahan hati, imajinasi dan seniman dapat berkarya bebas. Objek yang
biasa dilukis biasanya mengandung nuansa kesedihan, kekerasan,
kemiskinan, hal-hal mengerikan dan tingkah-tingkah jahat manusia.
Penganut aliran ini biasanya melukis secara spontan dengan gerakan yang
cepat dan dinamis. Tidak aneh bila lukisan aliran ekspresionisme lebih
cepat beres, karena pada dasarnya seniman hanya mencurahkan segala
kekesalan, beban fikiran, dan keluh kesalnya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Popo Iskandar, Vincent Van
Gogh, Emile Nolde, JJ. Kandinsky, Zaini, Ernast, Karl Schmidt, Affandi
dan Paul Klee.
7. Kubisme
Kubisme adalah sebuah aliran seni yang menggambarkan objek
dalam bentuk bentuk geometri, corak yang terkandung didalamnya
menyerupai bidang seperti lingkaran, segiempat, segitiga, segiempat,
silinder, kubus, dan kotak-kotak. Jika dilihat dari kejauhan, lukisan
aliran ini seperti serpihan kaca yang disambung hingga berbentuk
lukisan, sangat unik, elegan dan kokoh namun terkadang kombinasi warna
dari setiap serpihan jauh dari natural, tidak sinkron namun tetap indah
dipandang. Hasil aliran ini mirip dengan pop art.
Tokoh yang menganut aliran ini : Gezanne, Albert Glazes,
Fernand Leger, Robert Delaunay, Metzinger, Braque, Francis Picabia, dan
Juan Gris.
8. Abstraksionisme
Merupakan aliran seni yang menggambarkan objek dengan
kabur, tidak mendetail bahkan tidak mirip dengan bentuk aslinya karena
dipengaruhi oleh imajinasi dan ide dari pelukis itu sendiri.
Aliran ini terlahir untuk melepas diri dari sensasi-sensasi suatu objek
dalam lukisan, hasilnya hanya sebuah geratan berwarna, jika dilihat
tidak tahu dimana bagian seninya, kombinasi warnanyapun tidak sinkron,
objeknya terbilang kabur bahkan seperti tidak ada.
Tokoh yang menganut aliran ini : Naum Goba dan Wassily Kadinsky.
9. Dadaisme
Dadaisme adalah aliran yang menggambarkan objek dalam bentuk mengerikan,
kekanakan, dan kurang serius karena aliran ini justru
terlahir karena makna yang terkandung didalamnya dianggap antiperasaan
dan antiseni karena lebih dominan berhubungan dengan kekerasan dan
kekasaran. Ciri-ciri aliran ini sangat aneh, seperti lukisan Monalisa
yang diberi tahi lalat besar, kuda yang kepalanya lebih kecil, atau
bahkan keindahan yang ditengahnya ada sekumpulan yang sedang bertengkar.
Tokoh yang menganut aliran ini : Max Ernst, Marcel Duchamp, Picabia, Juan Gross dan Hans Arp
10. Surealisme
Hasil karya dari seni ini lebih seperti sebuah mimpi yang
ajaib dan diluar logika. Biasanya seperti objek yang sering ditemukan di
mimpi. Ciri-ciri aliran ini terdapat keanehan dari suatu objek,
contohnya Kodok kepalanya berbentuk jam dinding, ular yang memiliki
kaki. Terkesan gila, namun justru itu uniknya aliran ini. Seniman yang
menganut aliran ini pastilah memiliki imajinasi yang tinggi.
Tokoh yang menganut aliran ini : Laszlo Moholy-nagy, Liubuov Popova, Naum Gabo, Victor Pasmore, dan Oskar Schlemmer.
11. Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis yang berarti Des Fauves
artinya binatang liar. Sebuah aliran seni rupa yang digambarkan dengan
menggunakan warna warna liar namun tetap nyentrik. Aliran ini muncul
sekitar abad XX Masehi. Dimulai dari seniman muda yang ingin berkarya
dengan menggunakan warna yang sedikit berbeda dengan aslinya.
Tokoh yang menganut aliran ini : Henry Matisse, Maurice de Vlamink, Kess Van Dongen, Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar