Pernah suatu waktu saya mengalami keracunan makanan dan harus segera dilarikan ke UGD. Sebelumnya ketika mendatangi POLIKLINIK 24 jam dokter disana mengatakan untuk membawa saya ke RS dikarenakan masih minimnya peralatan di tempat tsb.
Langsung saja saya dilarikan ke Rumah Sakit. Saat itu selama diperjalanan saya merasa badan sangat dingin, pandangan terasa berputar bahkan ketika saya menutup mata, kepala pusing, badan lemas, saya merasa sepertinya ajal sudah menjemput saat itu masyaAllah Wallahu A'lam Bishawab. Saya lihat kuku-kuku tangan sudah berwarna biru muda.
Sampai di UGD saya diberi obat anti muntah dan menunggu reaksi. Ternyata sepanjang waktu penungguan itu saya tetap terus-terusan muntah. Akhirnya dokter memutuskan untuk infus dan opname.
Singkat kata saya telah sembuh dan kembali ke rumah, namun kejadian tsb ternyata tidak sampai disitu, karena sampai sekarang (sudah 15 tahun kejadian tsb berlalu) saya masih mendapatkan dampaknya, yaitu pencernaan saya jadi lebih sensitif jika sedikit saja kemasukan zat-zat yang mengandung kontaminan.
Contoh saja, ketika saya memakan makanan yang mengandung vetsin, pengawet yg tdk direkomendasikan semisal borax (banyak terjadi ketika saya mengkonsumsi bakso/ mie/ tahu), ataupun masakan dari warteg/ penjual makanan yang menggunakan zat2 tsb, dan atau kurang higienis penanganannya&penyimpanannya, maka badan saya langsung bereaksi, mual, pusing, muntah, lemas, mulas. Kalau sudah begitu, saya anggap bahwa makanan yang baru saja saya makan tsb memang sudah terkontaminasi.
Jarak waktu antara memakan makanan yang terkontaminasi dan gejala penyakit variatif tapi biasanya rentang waktu 2-24 jam, bahkan paling cepat 15 menit juga pernah.
Terakhir kali saya pernah merasakan hal ini, ketika memakan makanan yang diawetkan (buah carica yang diawetkan dalam botol kaca dan cheesecake, entah yang mana dari salah satu makanan tsb, karena saya mengkonsumsinya hampir bersamaan, entah mungkin malah keduanya) Sebelum makan saya lihat tanggal kadaluarsanya masih lama, bau dan rasa juga normal, makanya saya berani makan.
Tapi setelah beberapa jam (kira 3 jam) saya merasakan perut saya mulai mulas, perut berbunyi seperti ada udara yang bergolak tapi tidak bisa saya keluarkan baik itu lewat sendawa ataupun melalui (maaf) kentut.
Delapan jam kemudian rasa mulas di perut semakin menjadi, saya BAB dan dengan menahan rasa sakit yang luar biasa, melilit seperti kram, saya sampai menangis :'(
Setelah BAB 1, saya hanya menangani dengan minum air teh manis pahit sambil menunggu reaksi selanjutnya, apakah perut saya akan kembali mulas atau tidak. Dan ternyata tak sampai setengah jam mulas itu kembali datang dan saya terpaksa ke toilet lagi.
Selesai, langsung saja saya mengambil obat antibiotik persediaan di rumah. Dionicol, obat yang saya miliki ini dalam bentuk Dry Syrup, jadi harus dicampur dahulu dengan air hingga kalis. Cara mencampurnya adalah dengan langsung menuangkan air matang suhu biasa ke dalam botol obat sampai batas yang tertera di botol. Untuk dosisnya tertera di kemasan & botol.
Dionicol ini adalah obat antibiotik yang kandungan utamanya adalah
Thiamphenicol (untuk lebih jelasnya bisa dibaca disini).
Banyak nama dagang dan jenis dari obat Thiamphenicol, namun saya memilih Dionicol karena harganya yang cukup murah yaitu hanya Rp.4000-6000 saja, cukup murah untuk menyimpannya barang 1-5 botol :D sebagai persediaan dikala darurat.
Dionicol tersedia juga dalam bentuk tablet. Namun jika Dionicol tidak tersedia, masih banyak pilihan obat lainnya yang mengandung Thiamphenicol, seperti misalnya Biothicol, Lacophen dll
(untuk lebih jelasnya bisa dibaca disini).
Obat ini setidaknya cukup manjur untuk saya yang kemungkinan kala itu penyakitnya ditimbulkan oleh bakteri2 yang rentan terhadap Thiamphenicol (seperti Salmonella), penanganan mungkin berbeda jika penyebab penyakit berbeda.
Selain mengkonsumsi obat tsb, saya juga meminum air kelapa muda murni, biasa saya beli di pedagang es kelapa muda harganya kisaran Rp.7000. Minta untuk membelah kelapa baru dan minta airnya saja, jangan membeli air kelapa yang sudah jadi dan dicampur dengan serutan buah kelapanya. Minum segera dan jangan dicampur dengan apapun, jika ada sisa dapat disimpan di kulkas.
Air kelapa dianggap lumayan ampuh sebagai penawar racun
(baca lebih jelasnya disini).