Rabu, 24 Februari 2016

Foodborne Disease Penyakit Akibat Salah Konsumsi Makanan yang Terkontaminasi

TB-News Foodborne disease dalam bahasa Indonesia adalah penyakit yang dihantarkan melalui pangan atau sering disebut penyakit akibat pangan disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Kontaminan dapat berupa mikroba patogen seperti Salmonella dan Shigella atau bahan kimia beracun misalnya logam berat pestisida dan enterotoksin. Lebih dari 250 penyakit yang terindentifikasi dapat menyebabkan penyakit melalui pangan dan umumnya melalui infeksi yang disebabkan bakteri, virus dan parasit atau inoksikasi bahan kimia beracun dari hasil metabolisme patogen atau secara alami racun tersebut sudah ada dalam bahan pangan tersebut (Mia 2007).

Mikroba atau racun pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan menyebabkan gejala awal sebagian besar foodborne disease adalah mual, muntah, kram perut dan diare. Foodborne disease yang paling sering terjadi diketahui antara lain yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter, Salmonella, dan E. coli O157 : H7 dan oleh golongan virus calicivirus, yang juga sering disebut sebagai Norwalk virus. Selain itu ada pula yang disebabkan oleh parasit seperti sistiserkus. Kasus foodborne disease disebabkan agen biologis dan kimia yang sulit diungkap, karena tidak adanya satu gejala spesifik yang menunjukkan penyakit tersebut. Setiap penyakit dapat menyebabkan beberapa gejala, misalnya mual, muntah, diare, sakit kepala, demam, menggigil, lemah, kejang perut dan lain-lain. Satu hal penyakit ini selalu menyerang manusia melalui saluran pencernaan (gastrointestinal tract).

Mekanisme Infeksi
Setelah mengkonsumsi makanan/minuman ada selang waktu hingga terjadinya gejala yang disebut masa inkubasi. Masa inkubasi ini tergantung dari pangan yang telah terkontaminasi oleh agent biologis atau kimianya. Biasanya bahan kimia lebih cepat menimbulkan gejala biasanya kurang dari satu jam. Sedangkan bahan biologis tergantung jenis patogennya, bisa dalam selang waktu jam, hari ataupun minggu. Selama inkubasi, patogen tersebut melewati lambung, usus halus dan biasanya menempel pada dinding usus halus dan mulai memperbanyak sel. Beberapa patogen akan tetap di dinding sel tersebut, ada yang menghasilkan racun dan racunnya terserap pada aliran darah, dan beberapa patogen ada yang menginvasi beberapa jaringan yang lebih dalam lagi. Gejala yang timbul bervariasi. Beberapa patogen dapat menyebabkan gejala yang mirip, antara lain diare, kejang perut, dan mual. Banyak patogen memiliki kesamaan dalam gejala dan harus dibuktikan melalui uji laboratorium.

Emerging Foodboorne Disease
Istilah muncul menyiratkan bahwa sebagian besar adalah sesuatu yang dipersepsikan akan terjadi dalam suatu lingkungan. Kemunculan ini dianggap permasalahan apabila masuk dalam kategori dalam beberapa tahapan diantaranya, kemunculan yang bersifat baru muncul dalam suatu populasi, wahana baru dalam transmisi, mampu bertahan hidup dalam berbagai perubahan kondisi lingkungan dan cepat meningkatkan timbulnya permasalahan serta telah tersebar luas selama bertahun-tahun tetapi baru-baru mengenai oleh karena meningkatnya metode identifikasi dan analisis dari agen itu (Van de Venter 1999).

Sumber: Mia (2007), Van de Venter (1999) dan drh. Hernita Rini Damayanti (2008) (www.pdhi-online.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for MaTaDaGa