Rabu, 24 Februari 2016

Thiamphenicol

Tiamfenikol (thiamphenicol) adalah antibiotik spektrum luas yang bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom bakteri secara reversible sehingga menghambat sintesis protein dari bakteri yang peka, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri. Tiamfenikol (thiamphenicol) memiliki spektrum aktivitas yang sama dengan chloramphenicol, tetapi 2.5 – 5 kali lebih kuat



 

Indikasi thiamphenicol  




  • tiamfenikol (thiamphenicol) digunakan untuk demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H. influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psittacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain.
  • antibiotik ini sangat umum digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih misalnya gonore

 

Kontra indikasi




  • tiamfenikol (thiamphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap tiamfenikol (thiamphenicol) dan antibiotik derivat chloramphenicol lainnya.
  • Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • jangan menggunakan antibiotik ini untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus.

 

Efek Samping




  • efek samping yang disebabkan oleh pemakaian tiamfenikol (thiamphenicol) adalah reaksi hipersensitivias / alergi, gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
  • obat ini dapat juga menyebabkan sariawan, glositis, ensefalopati, depresi mental, sakit kepala, ototoksisitas, anemia hemolitik dan reaksi jarish-herxheimer.
  • jika antibiotik ini digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan pendarahan, neuritis optik dan perifer.
  • efek samping tiamfenikol (thiamphenicol) yang berpotensi fatal adalah penekanan pada sumsum tulang belakang, sindrom abu-abu pada bayi baru lahir dan prematur.
  • jika tanda – tanda hipersensitivitas muncul segera hubungi pihak medis karena bisa menyebabkan shock anafilaktic yang bisa berakibat fatal.

 

Toleransi terhadap kehamilan




studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan tiamfenikol (thiamphenicol) memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko

 

Perhatian




  • penderita dengan gangguan fungsi ginjal sebaiknya dosis tiamfenikol (thiamphenicol) dikurangi untuk mencegah terjadinya akumulasi obat.
  • selama pemakaian dianjurkan untuk minum minimal 1.5 liter/hari untuk mencegah kristaluria.
  • pada pemakaian dalam jangka waktu yang panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik untuk antisipasi terjadinya diskrasia darah.
  • tiamfenikol (thiamphenicol) juga  terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian tiamfenikol (thiamphenicol) selama menyusui sebaiknya dihindari

 

interaksi obat




  • tiamfenikol (thiamphenicol) dapat meningkatkan efek warfarin dan sulfonylurea.
  • juga meningkatkan kadar fenitoin dalam plasma darah.
  • metabolisme tiamfenikol (thiamphenicol) meningkat pada pemberian bersamaan dengan fenobarbital dan rifampisin


Dosis




tiamfenikol (thiamphenicol) diberikan dengan dosis :

  • dewasa anak bayi > 2 minggu 50 mg / kg BB / hari dalam 3 – 4 dosis bagi,
  • bayi < 2 minggu dan prematur 25 mg / kg BB / hari dalam 4 dosis.


Nama Generik Thiamphenicol :



Thiamphenicol / Tiamfenikol



Nama Merek Dagang Thiamphenicol :



Biothicol, Anicol, Cetathiacol, Comthycol, Conucol, Corsafen, Dexycol, Dionicol, Fosicol, Genicol, Ipibiofen, Kalticol, Lacophen, Lanacol, Lipafen, Nikolam, Nilacol, Nufathiam, Opiphen, Phenobiotic, Promixin, Renamoca, Rindofen, Sendicol, Thiambiotic, Thiamet,Thiamfilex, Thiamika, Thiamycin, Troviakol, Urfamycin, Urfekol, Venakol, Zumatab




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for MaTaDaGa