Selasa, 22 Juni 2010

Mencoba Menjadi Psikiater

Franz Anton Mesmer (1734) percaya bahwa tubuh manusia mengandung suatu substansi magnetis yang cair. Ia menciptakan suatu metode yang sangat popular tentang mengobati penyakit dengan menggunakan magnit dan hipnotis.

Dalam tahun 1791, Franz Joseph Gall mengembangkan suatu ilmu pengetahuan baru yang disebut “Frenologi.” Ia percaya bahwa tingkah laku orang dapat dideteksi dengan benjolan-benjolan pada kepala mereka. Sebagai contoh, kalau seseorang dipenuhi dengan kesombongan, organ rasa harga diri akan membesar dibandingkan dengan organ-organ lain di dalam otak. Pembesaran organ itu akan menyebabkan suatu benjolan yang dapat dirasakan oleh sang dokter. Ernst Kretschmer, di lain pihak, percaya bahwa bentuk tubuh seorang individu menentukan tindakan-tindakannya. Untuk membuktikan teorinya ia menulis sebuah buku berjudul Physique and Character.

Saat ini, ada lebih dari 300 aliran terapi atau pendekatan psikologis untuk berurusan dengan luka dan gangguan emosional manusia. Seseorang dapat menjadi sangat dibingungkan oleh banyaknya suara dari mereka yang bergelut dalam bidang-bidang psikologi dan konseling yang bersaing dengan beranggapan bahwa pendekatan mereka adalah cara yang paling baik.

Manusia memang benar-benar gila; ia tidak dapat membuat seekor cacing, namun demikian ia akan membuat berlusin-lusin dewa.__Michel de Montaigne

Adalah mengagumkan apa yang telah dilakukan manusia terhadap manusia lainnya. Dengan sedikit informasi, kita memprogram dan mengarahkan hidup mereka, seringkali dalam nama ilmu pengetahuan dan minat terhadap kemanusiaan.

Untuk sementara, marilah menganggap bahwa anda adalah seorang psikiater yang terkenal di dunia. Anda telah dilatih di sekolah-sekolah yang terbaik di negeri ini. Anda telah menulis buku-buku dan memberikan kuliah tentang gangguan mental. Saya sekarang membawakan kepada anda tiga buah studi kasus untuk didiagnosis oleh anda.


Studi kasus 1

Pasien pertama adalah seorang gadis berusia enam belas tahun. Ia adalah seorang piatu dan diwariskan ke pemeliharaan neneknya oleh sang ibu. Ibu itu berpisah dari seorang suami yang kecanduan alkohol, yang sekarang sudah meninggal dunia. Ibu itu menolak gadis yang polos tersebut. Anak itu terbukti mencuri permen. Pada usia lima tahun ia menelan sekeping mata uang untuk menarik perhatian. Sang ayah sangat sayang terhadap anak itu. Gadis kecil itu hidup dalam fantasi sebagai putri kesayangan dalam rumah tangga ayahnya selama bertahun-tahun. Ia memiliki empat orang paman dan bibi yang masih muda yang tinggal di dalamrumah itu. Mereka tidak dapat diatur oleh sang nenek, yang adalah seorang janda. Seorang pamannya pemabuk, mempunyai skandal cinta, dan mengunci dirinya di dalam kamar. Sang nenek memutuskan untuk lebih tegas terhadap anak-anak. Ia berpakaian aneh dengan mengenakan pakaian cucunya. Ia melarang gadis muda itu mempunyai teman bermain. Ia meletakkan sang gadis seolah-olah terkurung untuk menjaga dia agar tetap dapat diatur. Sang nenek tidak mengirimnya ke sekolah dasar. Seorang bibi dari sisi ayah keluarga itu pincang dan sang paman menderita asma. Bagaimana nantinya keadaan gadis muda ini ?


Studi kasus 2

Pasien kedua adalah seorang anak laki-laki yang sedang belajar di sekolah menengah atas. Ia telah mendapatkan sertifikat dari dokter yang menyatakan bahwa suatu gangguan mental yang berat membuatnya perlu baginya untuk meninggalkan sekolah selama enam bulan. Anak itu bukanlah seorang siswa yang serba bisa. Ia tidak mempunyai sahabat. Guru-gurunya menganggap dia sebagai suatu persoalan. Ia lamban dalam berbicara. Ayahnya merasa malu akan kekurangan anaknya dalam hal kemampuan berolahraga. Ia sangat sulit menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah. Anak itu mempunyai masalah dengan perangainya. Ia membentuk “agamanya” sendiri dan bernyanyi untuk dirinya sendiri. Orang tuanya memandang dia sebagai anak yang berbeda. Bagaimana nantinya keadaan anak ini?


Studi kasus 3

Pasien ketiga adalah seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Ia mempunyai ukuran kepala yang besar pada saat dilahirkan. Para dokter berpikir bahwa ia mempunyai gangguan dengan otaknya. Tiga orang dari saudara kandungnya telah mati sebelum lahir. Ibunya tidak setuju dengan anggota-anggota keluarga yang lain serta tetangganya yang beranggapan bahwa anaknya mungkin tidak normal. Anak itu dikirim ke sekolah dan didiagnosis mengalami gangguan mental oleh sang guru. Ibunya marah dan menariknya keluar dari sekolah. Ia berkata bahwa ia akan mengajar sendiri anaknya itu. Bagaimana nantinya keadaan anak tersebut ?
Sebagai psikiater termasyhur di dunia, anda sekarang dapat mendiagnosis bagaimana ketiga orang muda itu akan menjadi dewasa dikelak kemudian hari dalam hidup mereka.


***
Sekarang, ketiga anak tersebut benar-benar bertumbuh dewasa. Mereka telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat meskipun dahulunya mereka mempunyai lingkungan-lingkungan yang negatif. Mereka benar-benar menjadi produktif, meskipun banyak orang berkata bahwa mereka tidak pernah diperhitungkan dalam arti apapun. Studi kasus nomor satu adalah Eleanor Roosevelt (istri Presiden F.D. Roosevelt). Studi kasus nomor dua adalah Albert Einstein. Studi kasus nomor tiga adalah Thomas Alva Edison.

Pernahkah anda telah bertumbuh dewasa dalam suatu keadaan lingkungan yang negatif dan bahkan memusuhi anda? Apakah orang lain berkata kepada anda bahwa anda tidak akan pernah diperhitungkan dalam hal apapun? Pernahkah anda merasa sepertinya keberpihakan untuk berhasil dalam hidup ini adalah melawan anda?
Well... Anda tidak sendirian.



Bookmark and Share




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for MaTaDaGa